Rabu, 23 Mei 2018

6 KAB; PENGUNUNGAN TENGGAH PAPUA KAONAK



Kata spaan yang paling sopan di pengunungan tengah Papua  di 6 kabupaten,  
1.      Kab: Wamena
2.      Kab: Mamberamo Tenggah
3.      Kab: Lani Jaya
4.      Kab: Tolikara
5.      Kab: Puncak Jaya
6.      Kab: Puncak Papua

Kata sapaan itu, banyak di papua khusu di gunung tapi disini kogoya lebih fokus kepada sebutan nama belakang, dan kata sapaan ini di ikuti atau di sebut karena nama belakang ibu atau mama kadung. Cara sebutnya sebagi berikut:

Ø  Wa Yikwanak
Ø  Wa  Kogoyanak
Ø  Wa Tabenak
Ø  Wa Wendanak
Ø  Wa Wanimbonak
Ø  Wa Anggenak
Ø  Wa Paganak
Ø  Wa Wandigenak
Ø  Wa Gombenak
Ø  Wa Weyanak
Ø  Wa Muridbenak
Ø  Wa Kombanak
Ø  Wa Wondanak
Ø  Wa karobanak
Ø  Wa Wakerkwanak
Ø  Wa breganak


Yang belum saya sebutkan boleh anda berkomentar, dan masukan

By: Kogoya Antius
      Alias Kogoyaone Ako


KIBIASAAN UNIK MAMA PAPUA




 

Seketia kogoya,  mempelayari, kebiasaan dan kelebihan wanita dan ibu-ibu di dunia ini, mereka memilihki sifat dan karakter yang berbeda-beda dan juga  punya kelebihan tersendiri.  Namun para hakli Pisikolog menilai bahwa pada umum ibu-ibu kerja jahu lebih banyak di banding dengan kaum pria. Hal ini memang benar, dan kogoya juga mengaku itulah kehebatan wanita atau ibu-ibu.
Namuan dalam hal, ini kogoya melihat lebih pesifik dan tertarik sekali dengan wanita-wanita dan Mama-mama Papua, sebab kogoya berpendapat bahwa Wanita dan Mama-mama Papua ini memilihki sifat dan karater lebih Alami. Sebab pada umumnya wanita-wanita dan ibu-ibu di dunia ini sudah di pengaruhi oleh duni global, sehinga wanita dan ibu-ibu pada umumnya lebih memilih pada  dunia moderen. Namun wanita-wanita dan mama-mama Papua punya kelebiah yang luar bisa, karena mereka tidak bisa berada pada suatu sona naman tapi, mereka mereka selalu menujukan, sifat alamiahnya.
            Wanita-wanita dan mama-ama Papua bahwa pemahaman dan perilaku  sudah di pengaruhi oleh dunia moderen, sehingga mereka bisa melakukan seperti samabung rambut palsu, dan asesoris lain di tubuhnya.
            Sifat dan kebiasaan Alminya tidak sama sekali berubah dan masih ada wanita dan Mama-mama Papua selama ini masih memelihara yaitu: anyam Noken, kerja kebun, isi anak kecil dalam noken, kerja kebun, peliahar ternak babi, hal ini luar bisa yang di milihki oleh wanita-wanita dan mama-mama Papua. dan seluru kegiatan dan aktifitas sehari-hari berbaur Alami.






gambar ini teranganbnya di atas:

Seperti kegiatan di atas, biasanya wanita-wanita dan mama-mama Papua tida di pedulikan status, atau imex, dan artia bahwa dunia modren sekarng suda di pengaruhi, tetapi kelebih wanita dan mama-mama Papua kini masih memiliki sifat. Dunia boleh berubah sifat kegiatan alami tida hilang.
BY Kogoya, antius
  Alias kogoyaone, Ako

Senin, 21 Mei 2018

Papua Mualaf





           


Papua di kenal sebagai umat Kristen terbesar indonesia
Sektika kita melihat bahwa kepala suku Asmat telah membawa masyarakat separu dari penduduk masyarat Asmat (Papua). Untuk meandi Mualaf:
Apa respon anda ?
Bagimana anda memberikan komentar mengenai hal ini ?
Jawaban dari teman-temanku Mahasiswa STTII Yogyakarta  S2 kelas M.Th
Ø  memberi komentar mengenai suku Asmat (Papua) bahwa, karena mereka tidak memilikih kayakinan yang baik, atau mereka tidak memilikih jaminan keselamatan yang baik. Dan dalam pengajaran  sebelumnya tidak memerikan dukungan dan dorongan yang baik sehingga mereka mudah sekali untuk mengantikan kejakinannya, atau mudah untuk memilikih kejakina yang lain.
Ø  Namun yang kedua adalah foktor dari pada Ekonomi sehingga mereka mudah untuk mengatikan kejakinan. Karena berbagai tawaran dan janji-janji akan memberikan sesuai dengan kebutuhan  sehinga masyarakat Asmat Papua mudah untuk pindah keyakinan dan memiliki agama lain
Ø  Yang ketiga adalah ada sayarat-sayarat yang merikan kepada Kepala suku Asmat Papua  dengan suatu tawaran mengenai bangunan, ekonomi, dan semua kebutuhan sehinga kepala suku adalah ujung tombaklah yang mereka mendekati maka secara tidak lasung untuk mempengaruhi masyarakat setempat (Asmat).
Ø  Namun kogoya berpendapat, dan lebih mengritik kepada pemerintah Daerah Kabupaten dan pemerintah Provinsih Papua dan Papua Barat.
Ø   Kata Kogoya, Karena pemerintah tidak memperhatikan pembangunan kecamatan, pembangunan desa dan stiap akses jalan dan tidak menggakat perekonimian, sehingga mudah sekali untuk masuk agama lain. Dalam hal inilah memamfaatkan oleh orang lain  dengan berbagai tawaran.
Ø  Kelemahan perekonimian dan buruknya kesehatan ini,  kogoya berpendapat bahwa 100%  adalah kesalahan pemeritah daerah Papua. Dan tidak memperhatikan perkekonomian dan tidak memfungsikan posjadu yang ada di setiap puskesmas tidak kelolah dengan baik sehinga semua hal ini terjadi.
Ø  Kogoya melihat hal ini, bahwa  di setiap Univeritas di Indonesia telah membahas hal ini dan sangat perhatin sekalih, apa yang harus kamu berbuat sebagai orang Papua,  jika melihat hal seperti ini di sekitar anda ?
Oleh: kogoya
    (Alias: Ako) An


Yayasan Bejana Kasih Bumi Papua Jogyakarta




Ibadah raja minggu 20 mei 2018 Demikian trangmu bercaya di depan dan
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga.

Jumat, 18 Mei 2018

Manis wanita Black Melanesia


fotosofger: Kogoya Marni

dalam rahim wanita Malanesia (Papua) yang terletak rasisme hitam manis, keriting rambut, hitam Kulit. maka hargailah wanita-wanita papua karena dalam rahim wanita papua yang melahirkan bangsa yang besar bagi tanah dan negri Papua. untuk itu dalam hartikel kogoya melahat banyak probelema yang terjadi  sehingga, karena adanya banyak kawin silang, antara papua jawa, papua sulawesi, papua sumatra.

kawin silang ini terjadi lebih banyak adalah para hamba-hamba Tuhan, Papua ini scara tidak langsung, bahwa mereka inilah yang mematikan rasisme papua, sebab mereka selalu mengkaitkan dengan ayat-ayat Firman Tuhan dengan kata lain jodoh itu tidak memaksa dan di tentukan oleh Tuhan sendiri.

inilah yang mengakibatkan sesuatu yang dilemah bawah, sisi lain dalam firman memang benar tapi, di sisi lain juga bahwa secara tidak langsung atau secara halus untuk mematikan ras MALANESIA, (papua).

By: Kogoya Antius
     (alias: AKO)