Selasa, 27 Februari 2018

KELAHIRAN BARU

KELAHIRAN BARU

oleh:Kogoya one
I.                   PENDAHULUAN
Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesia-siaan orang yang menjadi  pengikut / murid Kristus (bdk. Yoh 3:2 - Rabi), hanya karena melihat tanda (bdk. Yoh 3:2b), karena tanpa kelahiran baru semua tidak akan masuk surga. Jadi tujuan cerita ini adalah mengajar bahwa untuk menjadi murid / pengikut Kristus yang sejati, seseorang harus mengalami kelahiran baru. Menunjukkan bahwa kalau orang seperti ini saja membutuhkan kela- hiran baru, apalagi yang lain (Ingat: orang Farisi sangat menekan­kan kesucian).
Kata “melihat” di Yohanes 3:3, dalam teks aslinya berasal dari kata eido,berarti memahami atau menghayati secara mendalam. Harus diingat bahwa untuk memiliki pemahaman mengenai rahasia Kerajaan Allah yang luas tak terbatas ini, memerlukan sebuah proses. Yang dimaksudkan dengan proses disini artinya, bahwa memahami rahasia Kerajaan Allah harus melalui tahapan-tahapan, tidak sekaligus dapat dipahami semuanya. Proses ini juga membutuhkan waktu, artinya tidak bisa sekejap. Suatu proses pembelajaran yang panjang, yaitu sepanjang umur hidup kita.
Jadi berdasarkan beberapa point di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa Yohanes 3 : 3 merupakan sebuah pernyataan Yesus yang serius; sebenar-benar nya, dan dapat dipertanggung jawabkan. Pernyataan Yesus tersebut adalah keharusan bagi setiap manusia untuk dapat dilahirkan secara Roh ( dilahirkan dari atas ), sebab tanpa itu kita tidak dapat melihat kerajaan Allah.

Ø  Yesus menjawab Nikodemus.
Yesus selalu mau meluangkan waktu untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada siapa saja yang mau mendengar, sekalipun orang itu mempunyai kelemahan-kelemahan (seperti datang pada malam dsb).   Apa hubungannya kata-kata Nikodemus dalam ay 2 dengan jawaban Yesus dalam ay 3?
Mungkin Yesus sudah tahu bahwa Nikodemus bermaksud bertanya tentang Kerajaan Allah, dan karena itu Yesus mendahuluinya dengan memberi syarat untuk bisa masuk Kerajaan Allah.
Dengan demikian Yesus mengatakan: sekalipun engkau menganggap Aku sebagai guru, tetapi kalau engkau tidak mengalami kelahiran baru, engkau tidak akan masuk Kerajaan Allah.


II.                TAFSIRAN
1.      Ayat 5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kelahiran kembali yang disebut berulang-ulang dalam Yohanes 3 tersebut terjemahan dari gennethe anothen.Dua kata ini dari akar kata genao dan anothen. Genao (to procreate; to regenerate) artinya dilahirkan, sedangkan anothen bisa berarti dari atas (from above), lagi (again) dan baru (anew). Jadi kata gennethe anothen bisa diterjemahkan “dilahirkan dari atas, dilahirkan kembali atau dilahirkan baru”.
Ada juga orang yang menggabungkan arti ke 1 dan ke 2 dari kata “anothen” di atas, karena kelahiran dari atas / Allah memang merupakan kelahiran kembali / lagi. Kelahiran baru adalah sesuatu yang harus terjadi lebih dulu sebelum seseorang bisa mengerti dan menerima Injil dan percaya kepada Kristus
a.      air

Kata “air” di ayat ini berasal dari bahasa Yunani “hudor” ( baca: hoo’-dore ). Kata “hudor” itu sendiri berasal dari kata “huetos” ( baca: hoo-et-os’ ). Dan jika kita melihat arti kata “hudor”, maka kita akan mengerti bahwa “air” yang di maksudkan dalam ayat ini bukanlah air yang tenang, tetapi air yang bergerak. Matthew Henry mengatakan: Dilahirkan kembali berarti dilahirkan dari air dan dari Roh, yang artinya, dari Roh yang bekerja seperti air, seperti dalam Matius 3:11 .
 membersihkan dan memurnikannya seperti air, membuang kotorannya yang tidak pantas bagi Kerajaan Allah. Ini adalah permandian kelahiran kembali ( Tit 3 : 5 ). Kamu telah memberi dirimu disucikan (1Kor. 6:11, KJV: “Kamu telah dibasuh). b. mendinginkan dan menyegarkan, seperti air bagi rusa yang sedang diburu atau bagi pelancong yang sedang kelelahan. Roh dibandingkan dengan air (7:38-39; Yes. 44:3).

2.      Dalam Yohanes 3:3 Tuhan Yesus menggunakan kalimat dilahirkan dilahirkan baru (gennethe anothen).
Sedangkan dalam ayat 5 Tuhan Yesus menggunakan kalimat dilahirkan dari air dan roh (gennethe ek udatos kai pnuematos). Dari dua ayat diatas, yaitu Yohanes 3:3 dan Yohanes 3:5 terdapat suatu kesejajaran, bahwa “kelahiran baru” sejajar dengan “dilahirkan oleh air dan roh”, dan “melihat kerajaan Allah” sejajar dengan “masuk ke dalam Kerajaan Allah”.
Kelahiran kembali yang disebut berulang-ulang dalam Yohanes 3 tersebut terjemahan dari gennethe anothen.  Dua kata ini berasal dari kata “genao” dan “anothen”. Genao (to procreate; to regenerate) artinya dilahirkan, sedangkan anothen bisa berarti dari atas (from above), lagi (again) dan baru (anew). Jadi kata gennethe anothen bisa diterjemahkan “dilahirkan dari atas, dilahirkan kembali atau dilahirkan baru”.
Dilahirkan dari air dan roh hendak menegaskan pengertian kelahiran baru. Jadi, “dilahirkan oleh air dan Roh”, sebenarnya merupakan penjelasan atau isi dari proses kelahiran baru yang harus terjadi dalam kehidupan orang percaya.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa ayat 5 di atas sama sekali tidak berbicara tentang baptisan, tetapi berbicara tentang dilahirkan kembali atau lahir baru, dimana lahir baru tersebut terjadi dari atas ( karena Tuhan ), dan lahir baru merupakan “hasil karya” Roh Kudus didalam kehidupan kita, sama seperti air yang dapat membersihkan kotoran, dan juga dapat memberikan kita kesegaran. Lahir baru atau dilahirkan kembali adalah suatu syarat agar kita dapat melihat dan memahami perihal tentang kerajaan Allah.
Ø  Lahir kembali dari air diartikan sebagai babtisan penyucian oleh pertobatan karena Firman Allah (Lihat Yohanes 15:3).
Ø  Lahir kembali dari Roh Allah diartikan sebagai kehidupan baru yang diberikan oleh Roh Allah kepada mereka yang percaya dan menerima Yesus.


III.             Tafsiran 
1.      Ayat 6
Yohanes 3 : 6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
a.      Penjelasan mengenai ‘Daging’ dan ‘roh’
Kata ‘daging’ (bahasa Yunani: SARX) menunjuk pada manusia (bukan hanya tubuhnya, tetapi juga termasuk jiwa / rohnya). Kadang-kadang, kata ‘daging’ ini digunakan tanpa mengandung arti negatif seperti dalam Yoh 1:14. Tetapi di sini kata ‘daging’ itu jelas mengandung arti negatif (seperti dalam Yoh 6:63). diucapkan oleh Yesus karena orang Yahudi beranggapan bahwa kelahiran mereka sebagai orang Yahudi secara otomatis menyebabkan mereka masuk Kerajaan Allah / selamat. Jadi dengan kata-kata ini Yesus mengatakan bahwa orang Yahudipun lahir sebagai daging / manusia yang dikuasai oleh dosa, dan membutuhkan kelahiran baru dari Roh Kudus supaya bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Ø  Jadi artinya adalah: manusia yang dikuasai dosa.
Ø  Sedangkan kata ‘roh’ yang dikontraskan  daging, jelas menunjuk pada manusia yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Ø  Di lahirkan dari daging adalah danging dan dari roh adalah roh.


b.      kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa ayat ini berbicara tentang “kondisi” manusia yang terlahir dari “daging” ( keturunan orang berdosa ), sehingga semua manusia pada dasar nya adalah “daging” ( berada di bawah kuasa dosa ), sedangkan orang – orang yang yang dilahirkan kembali adalah orang – orang yang telah diperanakan secara Roh ( secara Illahi ), sehingga orang – orang tersebut tidak lagi menjadi “daging”, tetapi menjadi roh ( dikuasai oleh Roh Kudus ).
IV.             Tafsiran
a.       Ayat 7
Yohanes 3 : 7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Kalau dalam ayat Yohanes 3 : 3 Yesus menyebut kata ‘seorang’, dalam ayat 5 juga ‘seorang’, dan dalam ayat 6 ‘apa’, maka dalam ayat 7 Yesus menggunakan kata ‘kamu’, arti nya kelahiran baru atau lahir baru merupakan sebuah ketetapan dari Allah, bagi nikodemus dan juga bagi kita semuanya.
William Hendriksen: “It does not refer to the realm of moral duty, but to that of the divine decree” (= itu tidak menunjuk pada kewajiban moral, tetapi pada ketetapan ilahi).
Jadi ayat 7 diatas mengatakan bahwa kelahiran baru merupakan sebuah ketetapan Illahi yang harus terjadi pada setiap orang percaya.


V.                Tafsiran
a.       Ayat 8
Yohanes 3 : 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Kata ‘angin’ dalam ayat 8a berasal dari kata bahasa Yunani PNEUMA. Kata ini memang bisa berarti ‘roh, nafas, angin’. Mengapa bisa demikian? Karena kalau nafas hilang, orangnya mati, nyawa / rohnya hilang. Juga nafas adalah udara yang bergerak / angin. Karena itu digunakan 1 istilah / kata untuk menyatakan hal tersebut[1].
Kata-kata ‘demikian halnya’ pada awal ayat 8b jelas menunjukkan suatu perbandingan. Adalah aneh untuk membandingkan ‘pekerjaan Roh Kudus’ dengan ‘pekerjaan Roh Kudus’. Lebih logis kalau kita membandingkan ‘apa yang dilakukan oleh angin’ dengan ‘apa yang dilakukan oleh Roh’.  Dalam Ibrani 1:7, yang merupakan kutipan dari Maz 104:4, kata ‘badai’ (diterjemahkan ‘winds’ oleh NIV / NASB), dalam bahasa Yunaninya adalah PNEUMATA (bentuk plural dari PNEUMA).
Ø  Kedaulatan Roh Kudus dalam bekerja / melahirkan baru. Bahwa Roh Kudus bekerja / melahir baru sesukaNya, dinyatakan dengan kata-kata ‘angin bertiup kemana ia mau’.
Ø   Pekerjaan Roh Kudus dalam kelahiran baru itu tidak terlihat dan bersifat misterius. Ini dinyatakan dengan kata-kata ‘engkau tidak tahu dari mana ia datang, atau kemana ia pergi’. Bdk. Pengkhotbah 11:5.
Ø   Sekalipun kelahiran baru itu tidak terlihat dan bersifat misterius, tetapi buahnya terlihat! Ini dinyatakan dengan kata-kata ‘engkau mendengar bunyinya’.
Ø  kelahiran baru tidak bisa ditahan.





[1] Ada yang berpendapat bahwa kata  PNEUMA dalam ayat 8a ini harus tetap diterjemahkan ‘roh’, dengan alasan bahwa kata PNEUMA muncul 370 x dalam Perjanjian Baru, dan tidak pernah diartikan ‘angin’ (kata ‘angin’ dalam Perjanjian Baru biasanya berasal dari kata bahasa Yunani yang lain, yaitu ANEMOS). Jadi menurut mereka ay 8a seharusnya diterje¬mahkan ‘The Spirit breathes where He wills’ (= Roh bernafas / menghirup / bertiup kemana Ia mau).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar